Minggu, 13 Desember 2009

Kesempatan Kedua


Adakah kesempatan kedua di dunia ini ?

Kesempatan kedua sama halnya kita memberi maaf dan kesempatan kepada orang lain untuk berubah. Setiap orang tidak lepas dari yang namanya kesalahan, dosa, khilaf dan kelalaian. Semua itu sudah melekat pada setiap diri manusia. Bohong jika ada orang yang berkata bahwa dirinya itu suci dan tidak luput dari kesalahan. Namanya juga menungsa (bhs. Jawa) yang kepanjangannya adalah menus-menus panggonane dosa. Maksudnya adalah manusia itu tempatnya dosa. Maka dari itu jadilah manungsa yang merupakan kepanjangan dari iman dumunung marang kang kuwasa yang artinya manusia itu harus beriman terhadap Tuhannya.

Menerima kesalahan yang pernah dilakukan orang lain bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kesalahan itu tidak hanya terjadi dua atau tiga kali tetapi sudah berkali-kali. Namun apa yang bisa kita dilakukan ? Semua itu sudah terlanjur terjadi dan kita tidak bisa mengulangnya kembali. Menerima kenyataan adalah hal yang paling mudah dilakukan. Sepahit apapun pengalaman buruk yang pernah terjadi tidak ada salahnya bagi kita untuk memaafkan kesalahan orang lain. Mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kata maaf dari kita. Mungkin mendengar kata-kata ini akan muncul kontra " Memangnya semudah itu memaafkan ? Enggak kaleeeee. Ngomongnya mudah tapi prakteknya sulit tau .... ". Yupz, itu jugalah yang pernah saya rasakan. Tapi setelah saya mengikuti Inspiring Teacher Training di kampus saya pada tanggal 12 Desember 2009 kemarin, ada 1 kalimat yang saya tangkap yaitu "Untuk menjadi sesuatu yang bernilai tinggi harus rela menahan sakit". Mungkin ini yang harus kita lakukan. Cobalah menerima kesalahan orang lain dan memberi kesempatan padanya untuk memperbaiki kesalahannya. Setiap insan memiliki HAK untuk berubah dan kita tidak boleh menghalang-halanginya. Meski sakit kita harus bertahan jika menginginkan sesuatu bernilai tinggi itu datang bagi kita kita dan orang lain. Percayalah jika setiap orang memiliki bagian di dalam jiwa untuk menjadi lebih baik .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar